Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Dianggap Strategis Dorong Ekonomi Lokal
Jakarta — Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan mengoptimalkan pelaksanaan program-program prioritas nasional sebagai strategi utama dalam penciptaan lapangan kerja. Hal ini merupakan respons konkret terhadap ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak dari perang dagang dan konflik geopolitik di Timur Tengah.
“Kondisi global memang harus kita mitigasi, tetapi pada saat yang sama, potensi dalam negeri harus kita optimalkan,” ujar Menaker saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun INDEF 2025, Rabu (2/7/2025), di Jakarta.
Ubah Pola Pikir Dunia Kerja: Fokus Peluang di Lokal, Bukan Hanya Kota Besar
Dalam forum bertema “Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang dan Konflik Timur Tengah”, Yassierli menekankan pentingnya perubahan paradigma masyarakat terhadap dunia kerja. Ia menilai anggapan bahwa pekerjaan layak hanya ada di kota besar atau perusahaan besar sudah tidak relevan.
“Jika program-program prioritas pemerintah dimaksimalkan, maka peluang kerja produktif justru dapat tumbuh kuat di tingkat lokal,” jelasnya.
Koperasi Merah Putih: Mesin Ekonomi Berbasis Komunitas
Menaker menyoroti Koperasi Merah Putih, program inisiatif Presiden Prabowo, sebagai motor ekonomi lokal. Ia mendorong agar koperasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam, tetapi juga sebagai entitas bisnis modern yang menggerakkan ekonomi berbasis komunitas.
Pemerintah menargetkan 80.000 koperasi terbentuk. Jika masing-masing koperasi memiliki minimal 25 anggota aktif, maka program ini berpotensi menciptakan lebih dari 2 juta lapangan kerja baru.
“Ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang sangat dahsyat,” tegasnya.
Yassierli juga mengusulkan agar INDEF membentuk satuan tugas atau tim kajian koperasi ideal, yang mampu merumuskan model koperasi modern sesuai tantangan zaman.
Program Makan Bergizi Gratis dan Peluang Kerja Baru
Selain koperasi, Menaker juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai mampu membuka lapangan kerja di sektor pangan, logistik, dan pelayanan publik.
“Pemerintah sudah memiliki fokus yang jelas. Tugas kita sekarang adalah mengoptimalkannya agar selaras dengan milestone pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.