Pendahuluan: Dari Jalanan ke Kabinet
Di tengah tantangan ketenagakerjaan nasional yang semakin kompleks, kehadiran sosok Immanuel Ebenezer sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia menjadi perhatian publik. Dikenal luas sebagai aktivis sosial dan pemimpin relawan, kini ia menjadi bagian dari pemerintahan dan mengambil peran penting dalam membenahi sistem ketenagakerjaan nasional.
Namun, siapa sebenarnya Immanuel Ebenezer? Apa latar belakangnya dan bagaimana ia bisa menjadi Wamenaker?
Biodata Lengkap Immanuel Ebenezer
- Nama Lengkap: Immanuel Ebenezer Gerungan
- Tempat, Tanggal Lahir: Riau, 22 Juli 1975
- Pendidikan: Sarjana Ilmu Sosial, Universitas Satya Negara Indonesia (2004)
- Usia: 49 tahun (per Mei 2025)
- Jabatan: Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI
- Menteri Pendamping: Yassierli
- Kabinet: Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka
- Partai Politik: Gerindra
- Istri: Silvia Rinita Harefa
Kiprah Aktivisme dan Relawan Politik
Jokowi Mania hingga Prabowo Mania
Sebelum dikenal di lingkup birokrasi, Immanuel Ebenezer adalah tokoh sipil yang vokal menyuarakan keadilan sosial, demokrasi, dan hak-hak masyarakat marginal. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), organisasi relawan yang aktif selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Namun, dalam kontestasi Pilpres 2024, Noel—sapaan akrabnya—memutuskan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Ia pun membentuk Prabowo Mania 08, menunjukkan pergeseran politik yang cukup mengejutkan publik. Langkah ini mempertegas sikapnya yang dinamis, namun tetap konsisten memperjuangkan rakyat.
Perjalanan Karier Politik dan Jabatan Publik
Komisaris PT Mega Eltra
Pada 2021, Noel diangkat menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia. Namun jabatan tersebut hanya bertahan kurang dari setahun, karena ia dicopot pada Maret 2022 setelah beberapa pernyataannya menjadi sorotan publik.
Caleg Gagal, Kini Wakil Menteri
Di Pemilu 2024, Immanuel mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Utara lewat Partai Gerindra. Meskipun gagal lolos ke Senayan, langkahnya tidak berhenti. Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan—sebuah posisi strategis di tengah tantangan dunia kerja pascapandemi dan gelombang digitalisasi.
Visi dan Program Kerja di Kementerian Ketenagakerjaan
Sebagai Wakil Menteri, Immanuel membawa visi yang berakar pada keadilan sosial dan keberpihakan terhadap buruh serta kelompok rentan. Ia menyuarakan pentingnya perubahan sistemik dalam layanan publik ketenagakerjaan.
Beberapa fokus kerjanya di Kemnaker antara lain:
- Digitalisasi pelayanan tenaga kerja melalui reformasi teknologi informasi
- Penguatan pengawasan ketenagakerjaan agar lebih responsif
- Peningkatan perlindungan bagi pekerja informal dan sektor rentan
- Pemberantasan praktik percaloan kerja dan outsourcing liar
- Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) agar siap menghadapi kebutuhan industri 4.0
Aktivisme yang Membentuk Kepemimpinan
Immanuel pernah menjadi bagian langsung dari kelas pekerja. Pada 2016, ia bahkan bekerja sebagai pengemudi ojek online dan menggunakan surat nikahnya sebagai jaminan untuk mendaftar. Pengalaman ini membentuk empati dan perspektifnya dalam memahami jeritan buruh dan tantangan dunia kerja.
Ia kerap menyuarakan bahwa:
“Kebijakan tenaga kerja harus menjadi alat keberpihakan, bukan komersialisasi.”
Kontroversi dan Respons Publik
Figur vokal seperti Immanuel tentu tidak lepas dari kontroversi. Salah satunya adalah pernyataan terkait tren media sosial #KaburAjaDulu yang dinilai tidak empatik. Namun, ia secara terbuka menyatakan bahwa dirinya siap dikritik dan siap belajar memperbaiki komunikasi publik.
Bagi sebagian kalangan, keberaniannya menghadapi kritik adalah cerminan dari gaya kepemimpinan yang terbuka dan tahan uji.
Peran Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Indonesia tengah menyiapkan peta jalan menuju Indonesia Emas 2045. Dalam konteks ini, Wamenaker memiliki peran vital dalam menyiapkan tenaga kerja yang produktif, kompeten, dan terlindungi. Keberadaan Immanuel di posisi ini diharapkan menjadi katalis dalam menjembatani kepentingan rakyat dengan arah kebijakan negara.
Penutup – Aktivis yang Menyala di Kabinet
Immanuel Ebenezer adalah contoh bahwa aktivisme bisa menjadi jalan masuk ke ranah perubahan nyata. Dari jalanan, dari barisan relawan, dari pengemudi ojek online—kini ia ada di Kabinet, menyusun kebijakan, dan memastikan suara rakyat tetap didengar.
Kiprahnya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan bukan hanya soal jabatan, tetapi juga cermin keberanian untuk terus berpihak dan berjuang.