Prabowo Subianto Tegaskan Pentingnya Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok
Hubungan Bilateral yang Menjanjikan
Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan. Menurut Presiden Prabowo, hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok sangatlah strategis dan menjanjikan.
Pengenalan di Tiongkok dan Komitmen Awal
Dalam sambutannya pada acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Presiden Prabowo mengenang penghormatan luar biasa saat ia pertama kali mengunjungi Tiongkok sebelum dilantik sebagai Presiden. Bahkan setelah dilantik, dalam waktu kurang dari tiga minggu, Prabowo memilih Tiongkok sebagai kunjungan resmi pertamanya sebagai Kepala Negara Indonesia.
Prinsip Mutual Benefit dan Harmoni
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap nilai-nilai luhur peradaban Tiongkok yang menekankan prinsip mutual benefit dan harmoni. Ia menegaskan tekadnya untuk mempererat hubungan kerja sama dengan Tiongkok, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, dengan perdagangan tahunan melebihi 130 miliar dolar Amerika Serikat.
Keberhasilan Proyek Kerja Sama dan Dampaknya
Beberapa proyek besar antara Indonesia dan perusahaan Tiongkok berhasil diwujudkan, mencakup perdagangan dan teknologi. Presiden Prabowo mengapresiasi kontribusi perusahaan Tiongkok dalam menciptakan lapangan kerja dan transfer teknologi, serta kesesuaian mereka dengan kepentingan nasional Indonesia.
Kerja Sama di Berbagai Bidang
Presiden Prabowo menekankan bahwa kerja sama Indonesia-Tiongkok seharusnya tidak terbatas pada sektor ekonomi. Dia juga mendorong hubungan lebih dalam dan kerja sama di berbagai bidang lainnya.
Peran Tiongkok dalam Isu Global
Menggarisbawahi, Presiden Prabowo mengapresiasi peran historis Tiongkok dalam membela negara-negara berkembang, termasuk rakyat Palestina, sebagai wujud kepemimpinan yang membanggakan.
Ajakan untuk Investasi dan Inovasi
Di akhir sambutannya, Presiden mengajak para pengusaha Tiongkok untuk terus berinvestasi di sektor-sektor Indonesia seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan sains teknologi. Beliau juga mendorong pelaku usaha Indonesia untuk menjadikan Tiongkok sebagai mitra dalam produksi dan inovasi.
Presiden menutup dengan optimisme bahwa kerja sama ini akan membuka jalan bagi masa depan yang cerah dan damai bagi kawasan tersebut.