Generasi Muda Didorong Jadi Pemimpin di Era VUCA
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengajak generasi muda Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin perubahan di tengah tantangan dunia kerja di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).
Ajakan ini disampaikan saat Menaker memberikan orasi ilmiah pada acara Wisuda SMAIT Ummul Quro Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/5/2025).
“Pemuda harus mampu menciptakan peluang, bukan hanya menunggu kesempatan. Kuasai keterampilan digital, komunikasi global, dan kemampuan sosial. Jangan takut gagal, teruslah belajar dan tumbuh,” tegasnya.
Bonus Demografi Bisa Jadi Berkah Bila Generasi Muda Proaktif
Menaker Yassierli menilai bahwa bonus demografi Indonesia akan menjadi berkah jika generasi mudanya:
- Memiliki karakter proaktif
- Menguasai keterampilan yang relevan
- Menjaga semangat belajar sepanjang hayat
Pesan ini menjadi penting mengingat dunia kerja saat ini berubah sangat cepat, seiring hadirnya digitalisasi dan otomatisasi.
Kuasai Kombinasi Keterampilan: Teknis, Kognitif, dan Lunak
Dalam orasi tersebut, Menaker juga mengenalkan konsep model kompetensi ideal di era teknologi dan globalisasi, yakni individu yang memiliki:
- Dua keahlian spesifik
- Satu keahlian umum
Menurut Yassierli, kombinasi keterampilan teknis (technical skills), keterampilan kognitif (cognitive skills), dan keterampilan lunak (soft skills) sangat penting untuk menghadapi disrupsi dan perubahan dunia kerja.
“Keseimbangan antara keterampilan teknis, keterampilan kognitif, dan keterampilan lunak adalah kunci untuk menghadapi disrupsi digital dan otomatisasi pekerjaan,” pungkasnya.
Bangun Masa Depan: Menuju Indonesia Emas 2045
Dengan semangat yang dikobarkan kepada para lulusan, Menaker berharap generasi muda Indonesia menjadi aktor utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.