Konsumsi Domestik Jadi Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa konsumsi rumah tangga tetap menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan kontribusi mencapai 54% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa sektor konsumsi rumah tangga berkontribusi 54% terhadap PDB. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk terus menggerakkan perekonomian nasional dan mengoptimalkan potensi ekonomi dalam negeri,”
ujar Menko Airlangga, di Jakarta, Sabtu (3/05/2025).
Program BINA dan Friday Mubarak Berhasil Dorong Transaksi Rp100 Triliun
Dua program unggulan pemerintah, yakni Friday Mubarak dan Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran, berhasil mencatatkan nilai transaksi gabungan lebih dari Rp100 triliun.
- Program Friday Mubarak (28 Februari–28 Maret 2025) melibatkan 150 merek ritel nasional, dengan capaian transaksi sebesar Rp72,3 triliun.
- Program BINA Lebaran (14–30 Maret 2025) menjangkau 80.000 gerai di 402 pusat perbelanjaan, dengan nilai transaksi mencapai Rp32,7 triliun.
“Capaian ini mencerminkan antusiasme masyarakat dalam berbelanja produk dalam negeri serta efektivitas program kolaboratif untuk mendukung pengembangan usaha lokal, meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar domestik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,”
kata Menko Airlangga.
Pemerintah Perluas Program Belanja Hingga Akhir Tahun 2025
Melanjutkan keberhasilan tersebut, Pemerintah akan memperluas program Belanja di Indonesia Aja (BINA) dalam berbagai agenda nasional sepanjang tahun 2025, termasuk:
- Jakarta Festival & Bazar UMKM di 44 kecamatan
- BINA Back to School dan BINA Holidays saat libur sekolah
- BINA 17-an bertepatan HUT Kemerdekaan RI
- Indonesia Shopping Festival & Harbolnas
- BINA Diskon & EPIC Sale di akhir tahun
Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha ritel untuk menjaga momentum konsumsi domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Pemerintah terus mendukung agar program belanja dilanjutkan dan diperluas ke seluruh Indonesia, sehingga manfaat ekonominya dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat dan pelaku usaha di berbagai daerah,”
tegas Airlangga.
Efektivitas Program BINA: UMKM Tumbuh, Konsumsi Naik, Ekonomi Bergerak
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa program-program ini tidak hanya mendorong belanja masyarakat, tetapi juga memberi dampak luas terhadap pertumbuhan UMKM, peningkatan daya saing produk dalam negeri, serta perluasan lapangan kerja di sektor perdagangan dan jasa.
“Kelanjutan program BINA di berbagai agenda tersebut diharapkan akan dapat terus mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tahun ini,”
pungkas Airlangga.