Keikhlasan Endang Tri Nurniningsih: Jemaah Haji Penyandang Disabilitas dari Pekalongan
Mendapatkan Kekuatan dari Ibunda
Endang Tri Nurniningsih, seorang jemaah haji dari kloter 22 Embarkasi Solo (SOC 22) asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menampilkan contoh ketegaran dan keikhlasan yang patut diteladani. Di usianya yang ke-60, Endang harus menghadapi kehidupan tanpa kaki setelah diamputasi akibat kecelakaan tragis.
Kisah Tragis yang Dihadapi dengan Tegar
Kejadian memilukan ini terjadi pada tahun 2013 ketika Endang sedang mengurus perizinan lembaga Kelompok Bermain menggunakan sepeda motor. Sebuah truk menabraknya, menghancurkan kaki kirinya. Meskipun peristiwa tersebut membawa perubahan besar dalam hidupnya, Endang segera mengambil keputusan untuk amputasi demi menghindari rasa sakit berkepanjangan.
Tetap Aktif dan Bersemangat Menjalani Hidup
Kehilangan kaki tidak menghalangi semangat hidup Endang. Wanita tangguh ini terus menjalani hari-harinya dengan menjadi guru PAUD. Dengan dukungan kuat dari keluarganya, khususnya ibunda, Endang menghadapi hidup dengan senyuman dan penuh rasa syukur.
Perjalanan Haji Bersama Suami Tercinta
Bersama suaminya, Khuya’i, yang juga menggunakan kursi roda karena keterbatasan fisik, Endang menjalankan ibadah haji. Meski keduanya memerlukan bantuan kursi roda, semangat dan kebersamaan selama di tanah suci menjadi pengalaman berharga bagi pasangan ini.
Apresiasi Atas Pelayanan Petugas Haji
Sepanjang perjalanan haji, Endang mengungkapkan rasa syukurnya atas pelayanan yang diterima. Dari Kabupaten Pekalongan, melalui Embarkasi Solo, hingga tiba di Makkah, semua petugas memberikan pelayanan yang memadai dan penuh perhatian kepada Endang dan Khuya’i.
Penutup: Semangat dan Dukungan Penuh
Selama di tanah suci, Endang dan suaminya, Khuya’i, senantiasa saling mendukung dan membantu satu sama lain. Keteguhan hati mereka menunjukkan bahwa dengan keikhlasan dan dukungan dari orang tercinta, segala keterbatasan dapat dihadapi dengan tegar dan penuh rasa syukur. Ketua Sektor 5, Fitriyanto, memastikan adanya layanan khusus bagi lansia dan disabilitas, meskipun semua petugas didorong untuk melayani setiap jemaah dengan sepenuh hati.