BeritaNasional

Menaker Yassierli Tegaskan Delegasi Indonesia di ILC 113 Harus Tampilkan Jati Diri Bangsa

48
×

Menaker Yassierli Tegaskan Delegasi Indonesia di ILC 113 Harus Tampilkan Jati Diri Bangsa

Sebarkan artikel ini
Menaker Yassierli Tegaskan Delegasi Indonesia di ILC 113 Harus Tampilkan Jati Diri Bangsa

Dinilai Strategis, Menaker Dorong Delegasi Indonesia Tunjukkan Jati Diri Bangsa di ILC ke-113

Jakarta, Seruan Nasional – Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, yang juga menjabat sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada International Labour Conference (ILC) ke-113 di Jenewa, Swiss, menegaskan pentingnya peran delegasi Indonesia sebagai duta bangsa dalam forum ketenagakerjaan global.

Pernyataan ini disampaikan Menaker dalam Rapat Koordinasi Delegasi Tripartit Indonesia yang berlangsung di Jakarta, Senin (26/5/2025), sebagai persiapan menghadapi ILC ke-113 yang akan digelar pada 2–13 Juni 2025 di Kantor Pusat ILO dan Kantor PBB di Jenewa.

ILC 113 Usung Tema Keadilan Sosial dan Masa Depan Dunia Kerja

Konferensi ILC tahun ini mengangkat tema “Advancing Social Justice: Reshaping The Future of Work in a Polarized World”. Tema tersebut menyoroti pentingnya solidaritas global menghadapi ketimpangan dan perubahan dunia kerja, terutama pasca disrupsi teknologi dan geopolitik global.

Menaker: Delegasi Indonesia di ILC ke-113 Harus Menyatukan Nilai dan Visi Bangsa

Menaker Yassierli menilai partisipasi Indonesia di ILC sebagai peluang strategis menunjukkan komitmen bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Dalam proses di ILC, kita mungkin berbeda suara sesuai peran masing-masing, tetapi tetap dalam bingkai Indonesia. Kita jalani diskusi, argumentasi, hingga voting dengan karakter khas kita sebagai bangsa besar,” ujar Menaker.

Ia menambahkan bahwa meski terdiri atas unsur pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha, seluruh delegasi membawa satu nama, yakni Indonesia.

Musyawarah, Kepedulian, dan Semangat Bersama Jadi Ciri Bangsa

Menaker juga menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila, khususnya musyawarah dan mufakat, dalam menyampaikan posisi Indonesia di forum internasional.

“Di mana-mana saya selalu bicara bahwa hubungan industrial itu tidak cukup dijawab dengan teori atau regulasi, tetapi dijawab bahwa itulah jati diri bangsa. Bagaimana kepedulian itu ada, bagaimana kita punya cita-cita bersama melampaui visi entitas perusahaan atau kepentingan entitas perusahaan atau kelompok, tetapi kita harus maju bersama, yakni buruhnya sejahtera, perusahaannya maju, dan kemudian nagarnya juga akan sejahtera,” ucapnya.

Delegasi Indonesia Diperkuat 96 Wakil dari Tiga Unsur

Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, selaku Wakil Ketua Delegasi, menyampaikan bahwa delegasi Indonesia pada ILC 2025 berjumlah 96 orang yang terdiri dari:

  • 37 orang unsur pemerintah
  • 43 orang dari serikat pekerja
  • 16 orang dari kalangan pengusaha

“Indonesia menjadi satu dari 187 negara yang akan hadir di ILC ke-113,” jelas Indah.

Empat Agenda Prioritas Indonesia di ILC ke-113

Indonesia membawa empat agenda prioritas penting ke konferensi ini:

  1. Penetapan standar baru (standard-setting)
    • Terkait pekerjaan layak di ekonomi platform
    • Perlindungan terhadap bahaya biologis di tempat kerja
  2. Diskusi umum (general discussion)
    • Mengenai transisi pekerja dari sektor informal ke formal
  3. Amandemen Konvensi Maritim 2006 (MLC 2006)
  4. Masukan untuk World Social Summit 2025

Kesimpulan: Diplomasi Ketenagakerjaan, Cerminan Jati Diri Bangsa

Partisipasi Indonesia di ILC ke-113 bukan sekadar diplomasi teknis ketenagakerjaan, tetapi juga panggung strategis untuk menunjukkan nilai-nilai luhur Indonesia sebagai bangsa besar, serta memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global ketenagakerjaan menuju masa depan kerja yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan