Panduan Ibadah di Madinah untuk Jemaah Haji Indonesia
Pengantar
Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag., Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah, memberikan panduan penting bagi jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah. Jemaah gelombang I akan menginap di Madinah terlebih dahulu, sementara gelombang II menuju Makkah sebelum kembali ke Madinah setelah menunaikan ibadah haji.
Salam Hormat kepada Rasulullah dan Sahabat
Dalam kunjungan ke Madinah, jemaah diharapkan untuk memperbanyak salawat dan salam hormat kepada Rasulullah dan para sahabatnya. Prof. Aswadi mengingatkan pentingnya memohon syafaat dari Rasulullah dan memberikan penghormatan kepada Baginda Rasul, sahabat Amirul Mukminin, Sahabat Abu Bakar, dan Sayyidina Umar bin Khattab, serta para syuhada di Baqi’.
Pentingnya Salat Berjamaah
Salat berjamaah di Masjid Nabawi menjadi hal kedua yang ditekankan. Menurut Aswadi, keberhasilan salat berjamaah melambangkan kualitas ibadah lainnya. Bahkan dalam kondisi sakit, jemaah tetap dianjurkan untuk melaksanakan salat sesuai dengan kemampuan.
Zikir dan Ibadah di Raudlah
Raudlah, yang dikenal sebagai taman surga, juga menjadi pusat perhatian. Aswadi mendorong jemaah untuk beribadah dengan khusyuk dan berkualitas di Raudlah. Pengalaman spiritual ini diharapkan memberikan perubahan positif pada perilaku dan kehidupan sehari-hari.
Harapan untuk Bangsa Indonesia
Dengan memanfaatkan kesempatan beribadah di Raudlah, jemaah tidak hanya berdoa untuk pribadi tetapi juga untuk kedamaian dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Aswadi menegaskan bahwa dengan doa dan ibadah yang tulus, harapan untuk bangsa menjadi ‘baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur’ dapat tercapai.