Nasional

Rapat PPIH dan Syarikah: Persiapan Pergerakan Jemaah di Puncak Haji

40
×

Rapat PPIH dan Syarikah: Persiapan Pergerakan Jemaah di Puncak Haji

Sebarkan artikel ini
Rapat PPIH dan Syarikah: Persiapan Pergerakan Jemaah di Puncak Haji

Rapat Koordinasi PPIH Arab Saudi dengan Syarikah Haji Indonesia

PPIH Arab Saudi Gelar Rapat Koordinasi

Makkah (Kemenag) — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaksanakan rapat koordinasi dengan delapan syarikah penyedia layanan jamaah haji Indonesia saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Pertemuan ini diadakan di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah untuk membahas persiapan masing-masing syarikah terkait pergerakan jamaah haji Indonesia saat puncak haji.

Kerjasama dengan Delapan Syarikah

Pada tahun ini, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan delapan syarikah dalam penyediaan layanan jamaah haji saat fase Armuzna. Delapan syarikah tersebut adalah Dluyuful Bait, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

Rangkaian Rapat dan Diskusi Pergerakan Jamaah

Menurut Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, kegiatan rapat ini berlangsung selama dua hari terakhir untuk mendiskusikan konsep pergerakan jamaah haji Indonesia bersama tim PPIH. Tim yang hadir termasuk Ketua PPIH Arab Saudi, Tenaga Ahli Menteri Agama, Kabid Layanan Umum, dan berbagai wakil dari departemen terkait.

Lima Skema Pergerakan Utama

Dalam rapat tersebut, lima skema pergerakan utama dibahas, yaitu:

  1. Pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah.
  2. Pergerakan jamaah dari Arafah ke Mina (Murur).
  3. Pergerakan jamaah dari Arafah, Mabit Muzdalifah, hingga ke Mina (Taraddudi).
  4. Pergerakan jamaah dalam program Tanazul dan ke Jamarat pada hari Tasyriq.
  5. Pergerakan jamaah yang memilih Nafar Awal dan Nafar Tsani.

Perubahan dan Tantangan Baru

Muchlis M Hanafi menjelaskan beberapa perubahan penting dalam pergerakan jamaah saat puncak haji, seperti pengalihan pengelolaan transportasi Armuzna langsung di bawah kendali Royal Commission, serta pelaksanaan pergerakan berbasis syarikah, bukan kloter. Tantangan baru muncul dengan adanya pelayanan oleh delapan syarikah yang berbeda.

Fokus pada Kenyamanan dan Keamanan Jamaah

PPIH akan merumuskan hasil kajian atas skema yang telah disiapkan syarikah untuk dilaporkan kepada pimpinan, dengan fokus pada kenyamanan dan keamanan jamaah haji Indonesia. Harapannya, jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman dan memperoleh predikat haji mabrur.

Tinggalkan Balasan