Nasional

Penutupan Workshop Pemuda Pelopor Desa 2025: Memperkuat Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa melalui Inovasi

10
×

Penutupan Workshop Pemuda Pelopor Desa 2025: Memperkuat Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa melalui Inovasi

Sebarkan artikel ini
Penutupan Workshop Pemuda Pelopor Desa 2025: Memperkuat Peran Pemuda dalam Pembangunan Desa melalui Inovasi

Penutupan Workshop Pemuda Pelopor Desa Inklusif 2025: Membangun Desa dengan Inovasi

Pengantar Workshop Pemuda Pelopor Desa 2025

Workshop Fasilitasi Pemuda Pelopor di Tingkat Desa Inklusif Tahun 2025 telah resmi ditutup. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menekankan pentingnya peran aktif pemuda desa dalam membangun wilayahnya melalui inovasi-inovasi segar.

Harapan Kemenpora untuk Pemuda Desa

Dalam penutupan yang berlangsung di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta, Asisten Deputi Bidang Bina Kepemudaan Pusat dan Daerah, Andi Susanto, mengungkapkan harapan agar para pemuda pelopor dapat menerapkan inovasi yang diperoleh selama workshop ke desa masing-masing. "Dengan begitu, jejaring baru tingkat nasional bisa terbentuk, memungkinkan pemerataan dari satu desa ke desa lainnya," ujar Andi.

Fokus pada Indeks Pembangunan Pemuda

Kemenpora menetapkan peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sebagai sasaran utama, yang berperan sebagai tolok ukur kemajuan dalam pengembangan kepemudaan. Andi menjelaskan bahwa naiknya IPP adalah arah pembangunan kepemudaan, menjadi acuan bagi Kemenpora serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dalam melaksanakan tugasnya.

Kolaborasi Strategis

Kolaborasi antara Kemenpora dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) diharapkan menjadi contoh bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). "Koordinasi lintas sektor bidang kepemudaan bisa dimulai dari akar rumput, sehingga lebih mudah mensinergikan pelayanan kepemudaan di tingkat daerah," tambah Andi.

Potensi Pemuda di Desa

Mengikuti arahan Menteri Pemuda dan Olahraga, penting untuk mengembangkan potensi 35 juta pemuda Indonesia yang tinggal di desa. Hal ini selaras dengan Nawa Cita ke-6 yang digagas Presiden, yakni membangun dari desa.

Dorongan Kepala Badan Pengembangan SDM

Agustomi Masik, Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Daerah Tertinggal, menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan desa dan sebagai calon pemimpin masa depan. "Kegiatan ini adalah gong untuk menyemangati kembali tentang pentingnya peran pemuda," ujarnya.

Harapan untuk Koordinasi Antara Kementerian

Kegiatan kolaboratif antara Kemenpora dan Kemendes PDT menunjukkan sinergi yang solid, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah, provinsi, dan kabupaten/kota. "Semoga kerjasama kuat ini juga terjalin antara dinas PMD dan Dispora di daerah," tutup Agustomi.

Tinggalkan Balasan