Kesehatan

Peningkatan Kasus ISPA Akibat Cuaca Panas dan Kerumunan Jemaah: Kemenkes Sarankan Penggunaan Masker di Luar Ruangan

27
×

Peningkatan Kasus ISPA Akibat Cuaca Panas dan Kerumunan Jemaah: Kemenkes Sarankan Penggunaan Masker di Luar Ruangan

Sebarkan artikel ini
Peningkatan Kasus ISPA Akibat Cuaca Panas dan Kerumunan Jemaah: Kemenkes Sarankan Penggunaan Masker di Luar Ruangan

Makkah, 19 Mei 2025 – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia untuk waspada terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hingga saat ini, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah telah mencatat 7.957 kasus ISPA di kalangan jemaah.

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, MKM, menjelaskan bahwa peningkatan kasus ISPA disebabkan oleh kepadatan jemaah di area seperti Thawaf, Sa’i, dan terminal bus, serta suhu ekstrem di Makkah yang mencapai antara 42 hingga 46 derajat Celsius. “Situasi ini menjadi faktor risiko utama penularan ISPA,” ungkap Imran dalam konferensi pers di Media Center Haji (MCH) Daker Makkah.

Saat ini, sekitar 115.727 jemaah haji Indonesia telah tiba di Makkah, dengan sekitar 80% di antaranya tergolong kelompok berisiko tinggi, termasuk lanjut usia dan penderita penyakit penyerta. ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi pneumonia, yang merupakan salah satu penyebab utama jemaah dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Pneumonia bisa mengakibatkan kematian atau komplikasi serius seperti sepsis.

Untuk mencegah kondisi kesehatan memburuk, terutama bagi jemaah kelompok berisiko, Kemenkes mengimbau agar tidak memaksakan diri mengikuti aktivitas yang menguras fisik, seperti umrah sunnah yang berulang kali. Selain itu, aktivitas luar ruangan sebaiknya dihindari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WAS.

Kemenkes menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih atau air zamzam secara berkala, minimal 200 ml per jam atau 2 liter per hari. Penggunaan masker saat beraktivitas di luar hotel atau di tempat keramaian juga sangat dianjurkan, terutama bagi jemaah yang mengalami gejala flu, batuk, atau pilek. Masker dapat menyaring partikel debu dan virus penyebab infeksi pernapasan.

Jemaah diimbau untuk segera menghubungi petugas kesehatan jika mengalami keluhan kesehatan dan memeriksakan diri di pos kesehatan yang tersedia.

Tinggalkan Balasan