Pengecekan Fasilitas Ibadah Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Persiapan Tenda dan Toilet di Armuzna
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah memulai pengecekan fasilitas layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Fokus utama mereka adalah memastikan kesiapan tenda dan toilet bagi para jemaah. Kegiatan pengecekan ini dilakukan oleh Tenaga Ahli Menteri Agama, Bunyamin Hafid, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, Kabid Pelindungan Jemaah, Kolonel Harun Al Rasyid, serta Tim Media Center Haji (MCH) pada Kamis, 15 Juni 2025.
Kesiapan Fasilitas di Arafah dan Muzdalifah
Ali Machzumi menyatakan bahwa persiapan dan pengecekan fasilitas di tenda Arafah akan terus dilakukan. PPIH juga memastikan kesiapan di Muzdalifah dan Mina. "Masih ada waktu yang cukup lama untuk melakukan persiapan dan pengecekan fasilitas tenda di Armuzna," ujar Ali Machzumi. Saat wukuf di Arafah, jemaah haji Indonesia akan menempati wilayah 3 dan 4. Di Mina, mereka akan berada di sekitar terowongan Mu’aisyim.
Perjalanan Jemaah ke Arafah dan Muzdalifah
Pada 8 Zulhijjah 1446 H, jemaah haji akan bergerak menuju Arafah sejauh 20 km dengan menggunakan bus masyair. Setelah bermalam di Arafah dan melakukan wukuf saat waktu Zuhur, jemaah akan menuju Muzdalifah dengan jarak 7 km menggunakan sistem transportasi bolak-balik atau taraddudi.
Pengumpulan Batu Kerikil di Muzdalifah
Setibanya di Muzdalifah, jemaah akan mengumpulkan batu kerikil untuk persiapan lempar jumrah di Mina. Mereka akan mengambil 49 butir (untuk Nafar awal) atau 70 butir (untuk Nafar tsani).
Skema Pergerakan di Armuzna
PPIH menerapkan skema murur di Muzdalifah untuk mengurangi kepadatan. Dalam skema ini, jemaah akan dibawa melintas Muzdalifah dengan bus dan mengambil kerikil tanpa turun. Kemudian, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Mina yang berjarak 5 km untuk melakukan lempar jumrah. Setelah selesai, sekitar 30 ribu jemaah haji Indonesia akan kembali ke hotel masing-masing.