Nenek Sumbuk, Jemaah Haji Tertua 2025: Inspirasi dari Tanah Bekasi
### Kilas Kisah Nenek Sumbuk
Di sela gemuruh musim haji 1446 H, muncul kisah menakjubkan dari pinggiran Kota Bekasi. Nenek Sumbuk, perempuan berusia 109 tahun, bersiap memenuhi panggilan suci ke Tanah Suci. Dengan segala keterbatasan, Nenek Sumbuk membawa cerita tentang tekad dan harapan yang tak pernah padam.
### Persiapan Didampingi Keluarga
Rumah Nenek Sumbuk tak pernah sepi dari sanak keluarga dan tetangga yang memberi dukungan dan doa. Sukmi, putri beliau, dengan sabar menemani dan merawat ibu yang dikasihi dalam setiap langkah persiapan menuju Tanah Suci. Persiapan keberangkatan pun diperkaya oleh dukungan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) yang membantu pengecekan kesehatan dan dokumen.
### Momen Bersejarah
Nenek Sumbuk lahir di Kebumen pada tahun 1916 dan tahun ini berangkat haji bersama keluarga tercinta. Keberangkatan bersama anak, menantu, dan cucu menjadikan momen ini lebih berharga. Mereka akan menemani Nenek Sumbuk dalam perjalanan spiritualnya yang kaya akan doa dan cinta kasih.
### Doa dan Harapan
Ketika ditanya tentang doa yang akan dipanjatkan di Tanah Suci, Nenek Sumbuk menyampaikan dengan sederhana dalam Bahasa Jawa. Sukmi, putrinya, menerjemahkan, mengungkapkan harapan Nenek agar haji yang dikerjakan diterima dan menjadi mabrur.
### Fase Keberangkatan
Tergabung dalam jemaah Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) kloter 33, Nenek Sumbuk akan masuk Asrama Haji Bekasi pada 16 Mei 2025 dan terbang menuju Arab Saudi pada 17 Mei 2025. Keberangkatan ini menandakan dimulainya fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua dari Embarkasi Jakarta-Bekasi.
### Inspirasi dari Nenek Sumbuk
Kisah Nenek Sumbuk adalah tentang iman yang tak pernah pudar. Ia mengingatkan kita bahwa usia tidak menghalangi seseorang untuk mengikuti panggilan hati menuju Baitullah. Dengan doa dan dukungan keluarga, Nenek Sumbuk siap melangkah menuju perjalanan agung, memenuhi impian untuk menunaikan ibadah haji.