Indonesia Dorong Reformasi Inklusif di Forum Ketenagakerjaan Asia-Pasifik
Jenewa — Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global, khususnya di kawasan Asia-Pasifik. Hal ini ia sampaikan dalam forum Asia Pacific Group (ASPAG) Ministerial Meeting yang berlangsung di sela Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-113 di Gedung PBB, Jenewa, Swiss.
Dalam pertemuan itu, Yassierli mengapresiasi sikap solidaritas negara-negara ASPAG terhadap Palestina dan menyatakan dukungan Indonesia terhadap kelanjutan kerja ILO di kawasan tersebut.
“Indonesia menghargai pernyataan bersama ASPAG yang mendukung kerja ILO di Palestina. Ini adalah refleksi kuat dari nilai-nilai keadilan dan solidaritas yang kita junjung bersama,” kata Menaker Yassierli dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker, Jenewa, Kamis (12/6/2025).
Tantangan Kawasan dan Strategi Indonesia
Menaker Yassierli menyoroti beragam tantangan ketenagakerjaan di Asia-Pasifik, mulai dari tingginya angka pengangguran muda hingga peningkatan jumlah pekerja lanjut usia. Ia menegaskan bahwa kebijakan ketenagakerjaan harus bersifat fleksibel dan adaptif.
“Solusi kita harus inklusif, berbasis data, dan mengedepankan pengembangan kompetensi melalui upskilling dan reskilling, agar tak ada yang tertinggal (No One Left Behind) dalam transformasi dunia kerja,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menjalankan reformasi ketenagakerjaan yang berfokus pada keadilan sosial dan peningkatan produktivitas nasional.
Langkah Nyata: Reformasi BLK dan Pemagangan Nasional
Beberapa kebijakan strategis yang telah dijalankan Indonesia meliputi:
- Transformasi balai latihan kerja (BLK) agar responsif terhadap kebutuhan industri modern
- Penguatan hubungan industrial transformasional untuk menciptakan iklim kerja yang harmonis dan berkeadilan
- Program pemagangan nasional sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia usaha
- Perluasan jaminan sosial ketenagakerjaan guna melindungi kelompok rentan dan memperkuat ketahanan ekonomi pekerja
Pentingnya Representasi Asia-Pasifik dalam Pengambilan Keputusan Global
Di akhir pidatonya, Menaker Yassierli menekankan pentingnya representasi yang adil bagi negara-negara Asia-Pasifik dalam pengambilan keputusan di lembaga internasional seperti ILO.
“Kami mendukung penuh kerja ILO di kawasan ini dan siap bekerja sama dengan seluruh negara ASPAG untuk membangun masa depan kerja yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” tutup Yassierli.