Seruan Nasional – Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 menjadi momentum penting bagi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk menyuarakan tantangan dunia kerja saat ini. Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor, hubungan industrial yang sehat, dan perlindungan terhadap pekerja informal menjadi kunci dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan nasional.
Tema May Day 2025: Kolaborasi untuk Kesejahteraan
Mengusung tema “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional” serta tagline “May Day is Kolaborasi Day”, Menaker menilai peringatan tahun ini mengandung pesan mendalam.
“Pagi tadi (di Monas), kita menyaksikan momen bersejarah ketika sebagian serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) menyelenggarakan peringatan May Day secara bersama. Mereka mampu bersatu menggelar acara besar, bahkan mengundang Presiden. Ini adalah bentuk kolaborasi yang luar biasa,” ujar Menaker.
Sinergi Kementerian: Kolaborasi untuk Akses Perumahan
Kolaborasi lintas kementerian juga ditunjukkan melalui kerja sama Kemnaker dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Dalam peringatan ini, kedua kementerian menyerahkan kunci rumah subsidi kepada 13 pekerja/buruh sebagai simbol peningkatan kesejahteraan pekerja.
“Sebagai kementerian yang berada di posisi hilir, kebijakan teknis dari kementerian lain sering berdampak langsung terhadap sektor ketenagakerjaan. Di sisi lain, kondisi global juga membawa pengaruh besar terhadap pasar kerja kita,” jelasnya.
Tantangan Ketenagakerjaan: Digitalisasi, AI, dan Ekonomi Hijau
Menaker menyoroti bahwa tantangan sektor ketenagakerjaan semakin kompleks. Mulai dari reformasi regulasi, perlindungan pekerja informal seperti pengemudi ojek online dan kurir, hingga tantangan besar akibat perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
“Tantangan akan semakin besar. Pekerja informal akan terus bertambah seiring kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan pun dituntut untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau,” ucapnya.
Hubungan Industrial Jadi Kunci Daya Saing
Menaker juga mengapresiasi peran dunia usaha dalam membangun hubungan yang harmonis. PT Pertamina (Persero) dinilai menjadi contoh kolaborasi baik antara perusahaan dan pekerja.
“Berbagai tantangan besar di bidang ketenagakerjaan tidak akan dapat diselesaikan jika hubungan industrial tidak berjalan dengan baik. Melalui hubungan yang harmonis, kita bisa bersama-sama meningkatkan kesejahteraan buruh, memperhatikan pertumbuhan perusahaan, dan pada akhirnya memberi dampak positif terhadap perekonomian serta memperkuat daya saing bangsa,” tegasnya.
Pejabat Hadir dalam Peringatan Hari Buruh 2025
Acara May Day 2025 di Jakarta ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting:
- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait
- Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan
- Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo
- Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti
- Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti
- Pimpinan konfederasi, federasi, dan SP tingkat perusahaan
Momentum Hari Buruh untuk Masa Depan Ketenagakerjaan Indonesia
Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 bukan hanya simbol perjuangan pekerja, tapi juga titik balik transformasi dunia kerja di Indonesia. Pemerintah, serikat pekerja, dan dunia usaha diharapkan memperkuat kolaborasi, reformasi hubungan industrial, dan perlindungan pekerja informal, agar ketenagakerjaan nasional mampu bersaing di era digital dan berkelanjutan.