Kesehatan

Indonesia Dorong Kerja Sama Kesehatan Global di World Health Assembly 78 untuk Layanan Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik

28
×

Indonesia Dorong Kerja Sama Kesehatan Global di World Health Assembly 78 untuk Layanan Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik

Sebarkan artikel ini
Indonesia Dorong Kerja Sama Kesehatan Global di World Health Assembly 78 untuk Layanan Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik

Berita Terkini: Indonesia Aktif di World Health Assembly 78 di Jenewa

Jenewa, 21 Mei 2025 – Dalam rangka World Health Assembly ke-78 (WHA 78) di Jenewa, Delegasi Indonesia menunjukkan komitmen aktif melalui partisipasi dalam berbagai side event dan pertemuan bilateral dengan para pemangku kepentingan kesehatan global.

Salah satu momen penting adalah pertemuan antara Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus. Pertemuan tersebut digelar di Palais des Nations pada 20 Mei. Diskusi ini bertujuan memperkuat komitmen bersama dalam mendukung agenda kesehatan global serta menegaskan kontribusi nyata Indonesia dalam kerangka kerja WHO untuk transformasi layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Dalam WHA 78, Indonesia juga menyambut baik berakhirnya proses negosiasi terkait Pandemi Agreement, sebuah instrumen hukum yang diharapkan dapat meningkatkan kerja sama multilateral dalam mengatasi pandemi. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung perjanjian ini agar diterima secara konsensus tingkat global.

Sejumlah isu penting yang muncul di WHA 78 meliputi tantangan pendanaan kesehatan yang dihadapi banyak negara, termasuk penyesuaian struktur dan anggaran WHO untuk periode 2026–2027 akibat penarikan dukungan dana dari Amerika Serikat. WHO saat ini telah mengumpulkan komitmen investasi mencapai USD 1,7 miliar dari 70 donor internasional, dengan Indonesia memberikan dukungan signifikan sebesar USD 30 juta, yang diumumkan oleh Presiden Prabowo di KTT G20 pada tahun 2024 di Rio, Brasil.

Kemenkes RI, berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri, BPOM, dan Kementerian Keuangan, telah merumuskan rencana penggunaan dana tersebut dengan memperhatikan kebutuhan kesehatan di tingkat nasional, regional, serta di markas WHO. Ini termasuk keberlanjutan berbagai program kesehatan yang didukung oleh WHO.

Dalam pertemuan bilateral, juga dibahas upaya percepatan pendirian WHO Collaborating Center untuk keperawatan dan kebidanan di Indonesia. Usulan ini bertujuan meningkatkan mutu tenaga medis dan kesehatan, yang akan melibatkan Politeknik Kesehatan Kemenkes dan sejumlah perguruan tinggi.

Dengan tema One World for Health yang diusung di WHA 78, Indonesia menegaskan pentingnya solidaritas dan kesetaraan dalam menciptakan sistem kesehatan yang tangguh. Selain itu, Indonesia mempercepat program eliminasi Tuberkulosis (TB) melalui pengembangan vaksin generasi baru. Dukungan WHO untuk pengembangan vaksin TB ini, termasuk Clinical Trial fase 3 yang dilakukan di Afrika Selatan, Kenya, Malawi, Zambia, dan Indonesia, menjadi langkah penting dalam mencari vaksin TB yang efektif.

Di sidang WHA 78, Indonesia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan negara-negara tetangga di kawasan Pasifik pasca COVID-19. Penguatan sinergi regional menjadi krusial dalam menghadapi tantangan epidemologis yang ada dan yang akan datang.

Tinggalkan Balasan