Nasional

Dua Kloter Penumpang Tertunda Terbang karena Krisis Timur Tengah, Dirjen PHU Pastikan Keamanan Jemaah di Jeddah

11
×

Dua Kloter Penumpang Tertunda Terbang karena Krisis Timur Tengah, Dirjen PHU Pastikan Keamanan Jemaah di Jeddah

Sebarkan artikel ini
Dua Kloter Penumpang Tertunda Terbang karena Krisis Timur Tengah, Dirjen PHU Pastikan Keamanan Jemaah di Jeddah

Judul: Proses Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Lancar di Tengah Situasi Timur Tengah

Makkah – Proses pemulangan jemaah haji Indonesia tetap berjalan lancar dan terjadwal meskipun ada dinamika di kawasan Timur Tengah. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menyampaikan bahwa dua kloter asal Surabaya yang berjumlah sekitar 380 jemaah terpaksa tertunda penerbangannya. Penundaan ini disebabkan oleh situasi keamanan di jalur udara.

“Insya Allah, kami terus mendorong jemaah sesuai dengan program yang telah dirancang. Beberapa jemaah sudah tiba di Bandara Jeddah untuk kembali ke Indonesia, sementara lainnya masih di Madinah dan akan tinggal sekitar sembilan hari lagi sebelum dijadwalkan pulang,” kata Hilman pada Selasa (24/6/2025).

Du kloter dari Embarkasi Surabaya, yaitu SUB 43 dan SUB 44, mengalami penundaan penerbangan akibat situasi eskalatif di sejumlah wilayah Timur Tengah. Maskapai Saudia Airlines mengambil langkah penundaan untuk alasan keamanan.

“Alhamdulillah, jemaah telah ditempatkan dengan aman di hotel-hotel di Jeddah. Kami sedang menunggu informasi lebih lanjut dari maskapai, dan penerbangan akan segera dilanjutkan setelah rotasi pesawat memungkinkan,” jelas Hilman.

Meskipun terdapat penundaan pada dua kloter, pemulangan jemaah haji secara keseluruhan tetap berjalan normal. Hilman menyatakan bahwa sebagian besar penerbangan menggunakan rute aman, seperti wilayah udara Oman, sehingga kloter lainnya tetap berangkat sesuai jadwal.

“Koordinasi dengan KJRI, KBRI, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta penyedia layanan terus dilakukan. Kami juga mempersiapkan fase pemulangan dari Madinah yang dimulai pada 26 Juni,” katanya.

Hilman menambahkan bahwa fase pemulangan ini merupakan fase paling sibuk, dengan lebih dari 100 ribu jemaah Indonesia masih berada di Arab Saudi. Setiap harinya, diperkirakan 4.000 hingga 7.000 jemaah dijadwalkan kembali ke tanah air.

“Kami terus memantau perkembangan dan berupaya memastikan proses pemulangan berjalan aman. Kami mohon doa dari masyarakat Indonesia agar pemulangan ini tidak mengalami hambatan,” pungkas Hilman.

Untuk jemaah yang saat ini berada di Madinah, Hilman berpesan agar tetap menjaga kesehatan dan mengikuti program ibadah yang telah disiapkan, termasuk salat di Masjid Nabawi dan berziarah ke Raudhah.

Tinggalkan Balasan