Latar Belakang dan Pendidikan Prof. Yassierli
Prof. Yassierli lahir pada 22 April 1976 di Padang, Sumatera Barat. Ia merupakan sosok akademisi dan teknokrat yang menggabungkan wawasan ilmiah dengan praktik kebijakan publik. Ia meraih gelar sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1997, lalu melanjutkan S-2 Manajemen Industri di ITB pada 2000.
Gelar Ph.D. dalam bidang Industrial and Systems Engineering diraihnya dari Virginia Tech, Amerika Serikat, tahun 2005. Di kampus tersebut pula ia sempat menjabat sebagai Adjunct Faculty, memperluas koneksi akademik globalnya.
Karier Akademik dan Organisasi Profesional
Sejak kembali ke Indonesia, Yassierli aktif sebagai dosen dan peneliti di ITB, dan meraih jabatan Guru Besar dalam bidang ergonomi, keselamatan kerja, dan rekayasa kerja. Ia juga pernah memimpin organisasi penting, antara lain:
- Ketua Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) periode 2015–2021
- President of Southeast Asian Network of Ergonomics Society (SEANES) periode 2015–2017
- Ketua Dewan Pakar PEI
Atas kontribusinya, ia menerima IEA Triennial Award 2021 dari International Ergonomics Association dan penghargaan IEOM Outstanding Professor Award tahun yang sama.
Dari Kampus ke Kabinet: Menjadi Menteri Ketenagakerjaan
Pada 21 Oktober 2024, Yassierli dilantik sebagai Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih. Penunjukannya mencerminkan kepercayaan terhadap figur yang mampu menjembatani dunia pendidikan, industri, dan pemerintahan.
Di Kementerian, ia mengusung pendekatan berbasis data dan kolaboratif, dengan fokus membentuk ekosistem ketenagakerjaan yang adaptif dan produktif.
Visi Besar: Membangun SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
Sejak awal menjabat, Yassierli menegaskan pentingnya pembangunan SDM sebagai fondasi bangsa. Visi strategisnya meliputi:
- Digitalisasi pelatihan kerja dan revitalisasi BLK
- Integrasi pelatihan dengan pemagangan produktif
- Peningkatan akses terhadap green jobs
- Penguatan perlindungan sosial dan budaya kerja sehat
Program Unggulan: Best Learning & School to Work Transition
Best Learning
Merupakan sistem pemagangan berbasis proyek, di mana peserta menghasilkan solusi nyata bagi perusahaan. Skema ini menjawab tantangan mismatch kompetensi.
School to Work Transition
Menjembatani lulusan SMK usia 19–24 tahun ke dunia kerja dengan pelatihan berbasis hybrid dan kolaborasi lintas kementerian. Fokusnya adalah mengatasi pengangguran muda dan ketimpangan keterampilan.
Fokus Kebijakan: Teknologi 4.0 dan Green Jobs
Menaker Yassierli menargetkan pelatihan di bidang:
- Internet of Things (IoT)
- Artificial Intelligence (AI)
- Otomatisasi industri
- Smart farming dan green logistics
Ia juga mendorong pekerjaan ramah lingkungan (green jobs) sebagai bagian dari transisi ekonomi berkelanjutan.
Gaya Kepemimpinan dan Pendekatan Inklusif
Dikenal dengan gaya yang tenang, tegas, dan kolaboratif, Yassierli terbuka terhadap masukan dari akademisi, industri, dan serikat pekerja. Pendekatannya yang people-centric menempatkan pekerja sebagai pusat pembangunan ekonomi, bukan sekadar alat produksi.
Komitmen terhadap Perlindungan dan Budaya K3
Yassierli memperjuangkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar tidak hanya menjadi kewajiban, tapi menjadi bagian dari kepedulian.
“K3 itu bukan hanya compliance, tapi harus naik level menjadi care,” tegasnya dalam berbagai kesempatan.
Penutup: Sosok Strategis untuk Masa Depan Ketenagakerjaan Indonesia
Dengan latar belakang akademik kuat, pengalaman global, dan kepemimpinan berbasis data, Prof. Yassierli menjadi sosok kunci dalam membentuk transformasi dunia kerja Indonesia. Ia membawa semangat baru yang menjawab tantangan teknologi, iklim, dan demografi menuju Indonesia Emas 2045.