Nasional

Menag Nasaruddin Umar Bahas Moderasi Beragama dan Ekoteologi di Georgetown University

23
×

Menag Nasaruddin Umar Bahas Moderasi Beragama dan Ekoteologi di Georgetown University

Sebarkan artikel ini
Menag Nasaruddin Umar Bahas Moderasi Beragama dan Ekoteologi di Georgetown University

Menag Nasaruddin Bahas Visi Indonesia di Georgetown University, Washington

Indonesia sebagai Model Dialog Antaragama

Washington (Kemenag) – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menggarisbawahi visi Indonesia sebagai model dialog antaragama, perdamaian, dan keadilan sosial dalam forum internasional di Georgetown University. Acara ini diadakan oleh School of Foreign Service Institute dan Alwaleed Center for Muslim-Christian Understanding pada Selasa, 20 Mei 2025.

Partisipasi Pakar di Forum Internasional

Forum yang dimoderatori oleh Dr. Nader Hashemi juga menampilkan Dr. Kevin W. Fogg, seorang ahli Islam di Asia Tenggara dan Wakil Direktur Carolina Asia Center di University of North Carolina.

Indonesia: Laboratorium Keberagaman

Nasaruddin menjelaskan Indonesia sebagai negara yang sangat beragam dengan lebih dari 700 bahasa, 1.300 suku bangsa, enam agama resmi, dan berbagai kepercayaan lokal. Dalam hal ini, agama berperan penting dalam menjaga kohesi sosial dan stabilitas politik. Menurutnya, tidak ada kebijakan strategis di Indonesia yang diambil tanpa mempertimbangkan nilai-nilai agama.

Program Curriculum of Love

Salah satu program andalan Kementerian Agama di bawah Nasaruddin adalah Curriculum of Love. Program ini menekankan cinta kasih dan toleransi dalam sistem pendidikan, mengajarkan bahwa menjadi warga negara yang baik adalah bagian dari menjadi orang beragama.

Kesetaraan Gender sebagai Agenda Nasional

Dalam forum tersebut, Nasaruddin menekankan komitmen Indonesia terhadap kesetaraan gender. Pendekatan berbasis agama telah membuka akses pendidikan dan partisipasi politik bagi perempuan. Tidak kurang dari 25% lembaga pendidikan di Indonesia dikelola oleh organisasi keagamaan yang memajukan pemberdayaan perempuan.

Ekoteologi: Iman yang Ramah Lingkungan

Nasaruddin mengenalkan konsep ekoteologi, yang menempatkan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah. Kementerian Agama telah meluncurkan gerakan penanaman pohon di sekolah, kantor, dan rumah ibadah sebagai upaya membangun kesadaran ekologis.

Menguatkan Dialog Abrahamik

Mengakhiri pidatonya, Nasaruddin mengutip Surat Al-Baqarah untuk menjelaskan bahwa keselamatan dan kebahagiaan tidak eksklusif bagi umat Islam, melainkan juga bagi mereka yang beriman kepada Tuhan dan berbuat baik. Dilaksanakan di tengah kehadiran tokoh lintas agama dan budaya, pesan Nasaruddin menjadi cerminan kontribusi Indonesia dalam mengangkat nilai-nilai moderasi, keberagaman, dan keberlanjutan di tingkat global.

Tinggalkan Balasan