Suhu Panas Ekstrem di Makkah dan Madinah: Dampak Kesehatan bagi Jemaah Haji
Makkah, 20 Mei 2025 – Suhu udara di Makkah dan Madinah hari ini mencapai kisaran 41-45 derajat Celsius, menurut data real-time dari Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Cuaca panas ekstrem ini berpadu dengan kelembaban udara yang rendah, di bawah 30%, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan bagi jemaah haji.
Dr. Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi dehidrasi dan kelelahan. Ia menyarankan jemaah untuk meningkatkan perhatian terhadap kondisi kesehatan mereka, terutama bagi yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan gagal jantung.
Cuaca panas dapat dengan cepat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk heatstroke dan dehidrasi berat. Data KKHI menunjukkan, hingga 19 Mei 2025, terdapat 25.189 jemaah yang dirawat jalan, dengan penyakit terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, dan myalgia. Selain itu, 302 jemaah dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi, dengan kasus pneumonia, hipertensi, dan diabetes sebagai yang terbanyak.
Dr. Imran menekankan pentingnya bagi jemaah untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di bawah terik matahari, menggunakan masker saat berada di luar ruangan, serta memastikan istirahat yang cukup. Ia juga menyarankan agar jemaah terus mengonsumsi air meskipun tidak merasa haus, karena dehidrasi dapat datang dengan cepat dan menimbulkan risiko kesehatan serius. Pastikan selalu membawa botol air minum dan mengisinya secara teratur.