Berita  

Menaker: PPIK Jadi Ujung Tombak Transformasi Produktivitas Nasional Berbasis Kompetensi dan Teknologi

Menaker Prof. Yassierli mengajak PPIK menjadi penggerak transformasi produktivitas nasional dalam acara GNIK 2025 di Jakarta

PPIK Diminta Jadi Motor SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

Seruan Nasional – Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, menyerukan ajakan strategis kepada Perkumpulan Pejuang Indonesia Kompeten (PPIK) untuk menjadi penggerak utama dalam transformasi produktivitas nasional. Ajakan ini disampaikan dalam Gathering Event B300 GNIK dan Para Pejuang Kompetensi di Gedung Vokasi, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

PPIK adalah bentuk baru dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), dan diharapkan mampu mempercepat lahirnya SDM unggul di era transformasi digital dan revolusi industri 4.0.

“Indonesia memiliki banyak industri menengah dan kecil. Bayangkan jika dalam 20 tahun ke depan mereka semua bertransformasi. Bapak dan Ibu, para pejuang kompetensi, kami harapkan menjadi champion perubahan, yaitu mengubah mindset, budaya kerja, cara kerja, hingga pola kerja di dunia industri,”
— ujar Menaker.


4 Pilar Peningkatan Produktivitas: Process, Product, Policy, People

Menaker menekankan bahwa transformasi produktivitas nasional tidak cukup dilakukan dengan satu pendekatan saja. Diperlukan intervensi menyeluruh pada empat pilar utama, yaitu:

  • Process: penyempurnaan proses kerja
  • Product: inovasi produk yang bernilai tambah
  • Policy: reformasi kebijakan ketenagakerjaan
  • People: penguatan kompetensi dan karakter SDM

Dalam konteks ini, penguatan kompetensi SDM menjadi titik tumpu utama karena akan berdampak langsung terhadap tiga pilar lainnya.

Kemnaker Siapkan Fasilitas dan Balai Pelatihan untuk PPIK

Yassierli menyatakan bahwa Kemnaker siap memfasilitasi PPIK melalui balai latihan kerja (BLK) sebagai sarana pembinaan SDM. Ini bukan sekadar program, tapi bagian dari gerakan nasional transformasi kerja dan produktivitas.

“Ini bukan sekadar program, tapi gerakan. Kami terbuka untuk PPIK manfaatkan balai pelatihan di bawah Kemnaker,”
— tegasnya.

Program Best Learning: Reformasi Magang Nasional Berbasis Kontribusi Nyata

Dalam acara tersebut, Menaker juga mengenalkan program pemagangan baru bernama Best Learning, yang akan mereformasi sistem magang nasional agar lebih berdampak bagi dunia usaha.

“Sekarang kita persiapkan magang nasional. Kita berharap mereka akan memberikan sesuatu kepada perusahaan,”
— ucapnya.

Program ini dirancang agar peserta tidak hanya belajar, tapi juga memberikan solusi konkret di tempat kerja.

Target 50.000 Peserta Pelatihan Teknologi 4.0: Siap Hadapi Era Digital

Sebagai bagian dari Roadmap SDM 2045, Kemnaker juga menargetkan pelatihan teknologi 4.0 bagi 50.000 peserta selama 2025, dengan fokus pada keterampilan aplikatif yang dibutuhkan industri masa kini.

Materi pelatihan mencakup:

  • Dasar coding dan otomatisasi
  • Penguasaan peralatan elektronika industri
  • Penerapan teknologi pada sektor produktif:
    smart warehouse, smart logistics, smart farming, hingga smart building.

“Peserta akan dilatih untuk mampu melakukan problem solving dalam konteks proyek sederhana berbasis teknologi 4.0. Setelah lulus, mereka akan datang ke perusahaan untuk menawarkan solusi,”
— jelas Menaker.

Indonesia Emas 2045 Butuh SDM Adaptif dan Kompeten

Ajakan Menaker bukan sekadar wacana, tetapi merupakan upaya konkret untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja masa depan. PPIK dan GNIK diharapkan menjadi bagian dari gerakan kolaboratif lintas sektor dalam membangun Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Exit mobile version