Berita  

Menaker Lepas 1.200 Peserta Magang ke Jepang, Sampaikan 4 Pesan Penting

Menaker Yassierli saat melepas peserta pemagangan ke Jepang di Semarang, 9 Mei 2025

Sebanyak 1.200 peserta program pemagangan ke Jepang resmi dilepas Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli pada Jumat (9/5/2025) di Semarang. Program ini difasilitasi oleh DPW III Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pelepasan peserta magang ini menyusul kegiatan serupa yang telah dilakukan sebelumnya, seperti pelepasan 246 peserta pemagangan oleh Menaker yang juga bertempat di Semarang.

Acara kali ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad, Ketua BNSP Syamsi Hari, Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto, serta perwakilan dari KADIN.

Magang Luar Negeri Jadi Strategi Pemerintah Perluas Akses Kerja

Dalam sambutannya, Menaker Yassierli menegaskan bahwa program pemagangan luar negeri merupakan bagian dari strategi nasional dalam membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

“Program ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terkait lapangan kerja. Magang menjadi salah satu strategi utama, dan tahun ini kami menargetkan 50 ribu peserta magang ke luar negeri,” ujar Yassierli.

Sebagai tokoh yang memiliki latar belakang kuat dalam isu ketenagakerjaan, sosok Menaker Yassierli memang dikenal aktif mendorong program peningkatan kompetensi tenaga kerja, baik di dalam maupun luar negeri.

Empat Pesan Menaker untuk Peserta Magang

Yassierli menyampaikan empat pesan utama yang harus dipegang teguh oleh para peserta magang ke Jepang:

1. Jadilah Duta Bangsa

Peserta diminta menunjukkan identitas Indonesia lewat sopan santun, kedisiplinan, dan nilai-nilai ketimuran selama berada di negeri Sakura.

2. Teruslah Belajar

“Magang bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran jangka panjang,” tegasnya.

Peserta diimbau untuk aktif mempelajari ilmu baru dan tidak membatasi diri hanya pada tugas pokok.

3. Jaga Nilai dan Budaya Indonesia

“Budaya Indonesia adalah kekayaan yang harus dijaga. Jangan sampai budaya keseharian adik-adik berubah sepulang dari Jepang,” ujarnya mengingatkan pentingnya jati diri.

4. Hormati Orang Tua

“Tetaplah berkomunikasi selama berada di Jepang. Karena kemudahan hidup kita ada dalam keberkahan yang diberikan orang tua,” tambahnya.

Gubernur Jateng: Bawa Nama Baik Indonesia dan Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam arahannya juga menegaskan pentingnya menjaga reputasi daerah asal.

“Kalian datang ke Jepang harus membawa nama baik Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah. Saya titip, belajarlah dari cara kerja orang Jepang, belajar profesionalisme, belajar tindak-tanduk, tingkah laku, laku lampahnya orang Jepang itu seperti apa. Belajarlah apa pun yang ada di sana,” pesannya.

AP2LN Tekankan Pemagangan untuk Bangun Bangsa

Ketua Umum AP2LN, Firman Budiyanto, menyatakan bahwa program pemagangan bukan hanya untuk bekerja sementara di luar negeri, tetapi juga membentuk generasi muda yang unggul.

“Program pemagangan yang diselenggarakan pemerintah Indonesia sejak 1993 memang diharapkan agar kalian kembali dari Jepang untuk membangun bangsa. Jadi apa yang kalian dapatkan di Jepang, baik ilmu, keterampilan, maupun modal, gunakanlah untuk membangun Indonesia,” ucap Firman.

Pentingnya Data Tenaga Kerja dan Kepatuhan Perusahaan

Sebagai bagian dari kebijakan yang komprehensif, pemerintah juga terus mendorong perusahaan di Indonesia untuk memenuhi kewajiban pelaporan melalui Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) sebagai dasar penyusunan program pelatihan dan pemagangan.

Penutup: Dari Jepang untuk Indonesia

Dengan membawa bekal keterampilan dan nilai-nilai luhur, para peserta diharapkan menjadi agen perubahan bagi Indonesia sekembalinya dari Jepang. Program ini bukan hanya pintu masuk ke dunia kerja global, tapi juga investasi jangka panjang untuk pembangunan SDM unggul Indonesia.

Exit mobile version