BeritaNasional

Menaker Ajak Perusahaan Terapkan Kearifan Lokal dalam Hubungan Industrial

12
Menaker Ajak Perusahaan Terapkan Kearifan Lokal dalam Hubungan Industrial

Nilai Gotong Royong dan Musyawarah Dianggap Kunci Relasi Kerja yang Berkeadilan

Jakarta — Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam membangun hubungan industrial yang harmonis di lingkungan perusahaan. Ia menyebut bahwa relasi antara manajemen dan pekerja tidak cukup dibangun hanya melalui pendekatan administratif, tetapi harus dilandasi oleh semangat gotong royong, kekeluargaan, dan musyawarah mufakat.

“Hubungan industrial itu bukan hanya soal administratif, tetapi ada yang lebih penting dari itu, yaitu bagaimana kita membangun value, semangat bersama, dan komitmen bersama,” ujar Menaker dalam Leader’s Talk yang diselenggarakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Kearifan Lokal sebagai Fondasi Pembangunan Hubungan Kerja

Menurut Menaker, pendekatan yang terlalu teknokratis dalam hubungan kerja dapat menciptakan kesenjangan antara manajemen dan pekerja, khususnya dalam hal kesejahteraan. Karena itu, local wisdom harus dijadikan fondasi relasi kerja yang sehat dan adil.

“Ada yang missing dalam puzzle pembangunan kita, yaitu local wisdom. Padahal, local wisdom inilah yang justru menjadi pengikat kita sebagai satu bangsa,” tegasnya.

Ia menyoroti nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan musyawarah bukan hanya sebagai slogan, melainkan jati diri bangsa Indonesia yang seharusnya hadir dalam praktik hubungan industrial sehari-hari.

Kepedulian Sosial: Contoh Bonus Hari Raya untuk Mitra Aplikasi

Dalam kesempatan itu, Yassierli juga mencontohkan pentingnya kepedulian sosial dalam hubungan kerja. Ia mendorong agar perusahaan aplikasi memberikan bonus hari raya (BHR) kepada pengemudi dan kurir daring sebagai bentuk apresiasi, meskipun tidak diatur secara wajib dalam regulasi.

“Ini bukan soal regulasi, tetapi soal kepedulian. Saya sendiri punya asisten rumah tangga, dan saya memberikan THR bukan karena ada aturan, tetapi karena saya menghargai jasanya,” jelasnya.

Visi Bersama: Membangun Bangsa lewat Hubungan Industrial Harmonis

Menaker Yassierli mengajak seluruh elemen perusahaan, termasuk jajaran pimpinan dan perwakilan pekerja KAI, untuk menyatukan visi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui hubungan kerja yang harmonis dan adil.

“Purpose atau tujuan utama perusahaan harus sejalan, dan visi antara manajemen dan pekerja perlu disatukan, yaitu berkontribusi nyata dalam membangun bangsa secara kolektif melalui hubungan kerja yang harmonis dan berkeadilan,” ucapnya.

Exit mobile version