BeritaNasional

Menaker Apresiasi Paradaya Movement, Dorong Kolaborasi untuk Akses Kerja Generasi Muda

38
Menaker Apresiasi Paradaya Movement, Dorong Kolaborasi untuk Akses Kerja Generasi Muda

Jakarta, 28 Mei 2025 – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, mengapresiasi peran Paradaya Movement yang dinilainya telah berkontribusi signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih berdaya, khususnya dengan mendorong peningkatan keterampilan dan akses kerja bagi generasi muda Indonesia.

Paradaya Movement: Kolaborasi Multipihak untuk Ekosistem Kerja Berkelanjutan

Paradaya Movement adalah gerakan kolaboratif yang menghubungkan berbagai pihak seperti pemerintah, sektor filantropi, dunia pendidikan, dan pelaku usaha. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas, terutama bagi anak muda.

Acara Talkshow Paradaya Movement 2.0: Bangkit, Bergerak, Bermakna, yang diadakan di Jakarta Selatan oleh Paragon pada Rabu (28/5/2025), menjadi ruang dialog strategis antara pemangku kepentingan.

“Ini kolaborasi yang luar biasa. Dan memang, jika melihat tantangan ketenagakerjaan saat ini, kolaborasi adalah solusinya,” ujar Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan RI, saat memberikan keynote speech.

Komitmen Pemerintah: Evaluasi dan Perluasan Dampak

Yassierli menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan mendukung penuh langkah Paradaya Movement dan mendorong agar cakupan gerakan ini semakin luas. Selain itu, penting dilakukan evaluasi terhadap program-program yang sudah berjalan agar tetap relevan dan berdampak.

“Selain kolaborasi, kata kunci kedua adalah learn what we have done so far, yaitu belajar dari apa yang sudah kita lakukan selama ini. Kita tidak bisa terus mengulang hal yang sama, sementara dunia terus berkembang dan berubah dengan sangat cepat, serta menuntut dampak yang lebih besar,” tegas Menaker.

Tantangan Ketenagakerjaan Masa Depan: Relevansi Keterampilan

Dalam paparannya, Yassierli juga menyoroti tantangan ketenagakerjaan masa depan yang kian kompleks. Bukan hanya soal mengatasi pengangguran, tapi juga mempersiapkan keterampilan yang relevan untuk masa depan.

“Menurut riset, 50 persen dari keterampilan yang ada saat ini diprediksi tidak akan relevan dalam 10 tahun mendatang,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus dibekali dengan keterampilan masa depan, seperti teknologi informasi, kecerdasan buatan (AI), dan digitalisasi. Transformasi digital harus direspons dengan pelatihan yang adaptif.

Kolaborasi Jadi Kunci Transformasi Ketenagakerjaan

Paradaya Movement hadir sebagai contoh nyata kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan global. Pemerintah membuka ruang kemitraan yang lebih luas demi memastikan setiap program ketenagakerjaan menyasar kebutuhan nyata masyarakat, khususnya kelompok muda dan rentan.

Exit mobile version