Nasional

Jaga Kesehatan: Cuaca Ekstrem Senari Puncak Haji di Makkah

36
Jaga Kesehatan: Cuaca Ekstrem Senari Puncak Haji di Makkah

Imbauan PPIH Arab Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia: Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem

Kondisi Cuaca Ekstrem di Makkah

Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji (Armuzna), suhu di Makkah dalam beberapa hari terakhir dilaporkan mencapai 42 hingga 46 derajat Celcius. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring mendekatnya musim panas pada Juni 2025. Situasi ini diikuti dengan meningkatnya kepadatan jemaah dari berbagai negara yang mulai memadati Kota Makkah.

Peningkatan Jumlah Jemaah Haji Indonesia

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. M. Imran, menyebutkan bahwa lebih dari 71 ribu jemaah haji Indonesia telah berada di Makkah. Angka ini diprediksi naik hingga mencapai 203 ribu orang. Meningkatnya jumlah jemaah menambah tantangan dalam menjaga kesehatan di tengah terik cuaca musim panas.

Risiko Kesehatan dan Penyakit

Dr. Imran memperingatkan potensi risiko kesehatan yang diakibatkan oleh kepadatan dan suhu yang tinggi, seperti kelelahan, dehidrasi, dan memburuknya kondisi kesehatan, terutama bagi jemaah dengan penyakit penyerta. Hingga 18 Mei 2025, terdapat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kalangan jemaah. Penyakit lain yang banyak ditemukan adalah hipertensi, diabetes, radang paru, dan jantung koroner.

Imbauan Bagi Jemaah

Untuk mencegah risiko kesehatan, dr. Imran memberikan beberapa imbauan:

  • Istirahat dan Hindari Aktivitas Berat: Setelah tiba di Makkah, disarankan untuk istirahat sebelum menjalankan umrah wajib. Hindari aktivitas berat dan utamakan ibadah ringan bagi mereka dengan penyakit kronis.

  • Hindari Keluar di Siang Hari: Jemaah diminta untuk tidak keluar dari hotel di antara pukul 10.00–16.00 WAS.

  • Perbanyak Minum Air: Minum air secara berkala, terutama air zamzam, tanpa menunggu rasa haus untuk menjaga hidrasi.

  • Gunakan Masker: Bagi jemaah yang batuk atau flu, disarankan menggunakan masker untuk mencegah penularan.

  • Konsultasi dengan Dokter: Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kloter setidaknya seminggu sekali, dan melakukan pengobatan secara rutin.

Dukungan Pemerintah

Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan aman, nyaman, dan dalam kondisi kesehatan yang baik. Dukungan khusus juga diberikan bagi lansia dan penyandang disabilitas dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.

Exit mobile version