Presiden Prabowo Subianto Tiba di Thailand, Memperkuat Hubungan Bilateral
Kehadiran di Government House Thailand
Pada Senin, 19 Mei 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Government House Thailand dan menerima sambutan resmi dari Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Momen ini menjadi simbol penting dalam penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand, dua negara sahabat di Asia Tenggara.
Upacara Sambutan Resmi
Setibanya di Gedung Thai Khu Fah, Presiden Prabowo disambut langsung oleh PM Paetongtarn. Upacara dimulai dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Thailand, menciptakan suasana khidmat yang mencerminkan saling menghormati antara kedua negara.
Perkenalan Delegasi Resmi
Setelah penghormatan lagu kebangsaan, Presiden Prabowo dan PM Paetongtarn melakukan inspeksi pasukan kehormatan, disusul dengan sesi perkenalan delegasi resmi. Delegasi Indonesia meliputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman.
Penandatanganan Buku Tamu dan Foto Bersama
Setelah perkenalan, kedua pemimpin memasuki Gedung Thai Khu Fah untuk sesi foto bersama di Government House. Presiden Prabowo kemudian menuju Ivory Room untuk menandatangani buku tamu kenegaraan, menuliskan pesan, "Long live the friendship between the Kingdom of Thailand and the Republic of Indonesia."
Pertemuan Bilateral untuk Penguatan Kerja Sama
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral atau 1st Leaders’ Consultation di Gedung Bhakdi Bodin. Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pemerintah Thailand, dan PM Paetongtarn menekankan pentingnya pertemuan tersebut sebagai momentum untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.
Pernyataan Bersama dan Penutupan Acara
Mengakhiri rangkaian acara, Presiden Prabowo dan PM Paetongtarn menyampaikan pernyataan pers bersama di hadapan media. Acara ditutup dengan santap siang resmi yang diselenggarakan oleh PM Paetongtarn, menggambarkan kehangatan hubungan diplomatik kedua negara.