Nasional

PPIH Arab Saudi Minta Jemaah Ikuti Aturan Ihram Ketika Tiba di Jeddah

39
PPIH Arab Saudi Minta Jemaah Ikuti Aturan Ihram Ketika Tiba di Jeddah

Pentingnya Mematuhi Ketentuan Ihram di Bandara King Abdulaziz, Jeddah

Jemaah Haji Diharapkan Patuh pada Ketentuan Ihram

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia untuk mematuhi ketentuan ihram setibanya di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Hal ini sangat penting karena Jeddah termasuk salah satu wilayah miqat bagi jemaah yang akan melaksanakan umrah wajib sebelum haji.

Pelanggaran Ketentuan Ihram Masih Terjadi

Menurut pembimbing Ibadah PPIH Daerah Kerja (Daker) Bandara, Hamid, masih terdapat pelanggaran ketentuan ihram di kalangan jemaah, baik laki-laki maupun perempuan. Pelanggaran ini bisa menyebabkan jemaah harus membayar dam.

Penyebab Pelanggaran Ihram

"Saat turun dari pesawat, masih ada jemaah perempuan yang mengenakan masker yang menutup wajah. Sementara pada jemaah laki-laki, ditemukan yang masih memakai celana dalam, celana pendek, atau kaos kaki," ujar Hamid di Bandara Jeddah, Senin (19/5/2025).

Pentingnya Kesadaran Akan Larangan Ihram

Hamid menegaskan pentingnya kesadaran jemaah akan larangan ihram, seperti tidak mengenakan pakaian berjahit bagi laki-laki, dan tidak menutup wajah serta telapak tangan bagi perempuan. Ia menyarankan agar jemaah menggunakan alas kaki terbuka, seperti sandal yang tidak menutup mata kaki.

Mengulang Niat Ihram Saat di Jeddah

"Selama masih di Jeddah, jemaah masih bisa mengulang niat ihram jika terjadi pelanggaran. Ini penting agar tidak terkena dam. Namun jika sudah masuk Makkah, maka konsekuensinya adalah harus membayar dam," jelasnya.

Niat Ihram yang Disarankan

Untuk menghindari risiko pelanggaran, Hamid mengimbau para jemaah memahami niat ihram sesuai dengan kondisi masing-masing. Bagi jemaah sehat dan tanpa kendala, cukup dengan niat:
"Labbaika Allahumma umratan."

Niat Isytirath Bagi Jemaah Lansia atau Berisiko Tinggi

Namun, bagi jemaah lansia atau berisiko tinggi yang kemungkinan terhalang menyelesaikan umrah, disarankan memakai niat isytirath:
"Labbaika Allahumma hajjan, fa in habasani habisun fa mahilli haitsu habastani."

"Niat isytirath memberi kemudahan. Jika ada kendala dan jemaah tidak dapat menyelesaikan umrahnya, maka cukup tahallul dan umrah dianggap selesai tanpa kewajiban membayar dam," tandasnya.

Harapan PPIH untuk Jemaah Haji

PPIH berharap seluruh jemaah dapat lebih disiplin dan memahami aturan ihram agar ibadahnya sah, tertib, dan sesuai syariat.

Exit mobile version