Pertemuan Penting: Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel
Lokasi dan Waktu Pertemuan
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Minggu, 13 Juli 2025. Pertemuan berlangsung di kantor pusat Uni Eropa, Gedung Berlaymont di Brussel, Belgia. Momen ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Sambutan dan Kehadiran Tokoh Penting
Presiden Prabowo tiba di Berlaymont sekitar pukul 12.30 waktu setempat dan disambut langsung oleh Presiden Ursula von der Leyen. Sebelum masuk ruang pertemuan, keduanya berfoto bersama dengan para pejabat pendamping dari kedua belah pihak.
Fokus Pembahasan Pertemuan
Pertemuan yang berlangsung di lantai 13 Gedung Berlaymont ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Indonesia seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Budi Santoso. Fokus utama pertemuan adalah percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah memasuki putaran negosiasi ke-19.
Pengumuman Terobosan Kemitraan Ekonomi
Presiden Prabowo mengumumkan pencapaian penting dalam pertemuan ini. Beliau menyatakan bahwa telah dicapai terobosan setelah 10 tahun negosiasi untuk menyepakati perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas antara kedua pihak.
Sambutan dan Pernyataan Presiden Ursula von der Leyen
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyambut baik hasil pertemuan ini dan menyoroti kemitraan yang semakin kokoh antara Uni Eropa dan Indonesia. Beliau menegaskan kesamaan nilai antara kedua pihak, dengan menyebut semboyan nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang sejalan dengan prinsip inti Uni Eropa, United in Diversity.
Peluang Masa Depan bagi Indonesia dan Uni Eropa
Pertemuan di Brussel ini menandai tonggak penting dalam meningkatkan akses pasar dan kerja sama strategis di berbagai bidang antara Indonesia dan Uni Eropa di masa yang akan datang. Pencapaian ini diyakini akan membuka peluang baru dan memperkuat hubungan bilateral kedua pihak.