Menaker Pantau Penyaluran BSU 2025 di Makassar
Makassar — Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melakukan kunjungan kerja ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (26/7/2025), untuk memantau langsung proses distribusi Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para pekerja.
Kegiatan ini dilakukan di dua lokasi. Pertama, di Kantor Pos Jalan Selamet Riyadi No.10, Bulo Gading, Ujung Pandang, Yassierli meninjau proses penyaluran dan berdialog interaktif dengan 100 pekerja penerima bantuan. Selanjutnya, ia mengunjungi Café Agung di Jalan DR Sam Ratulangi, Mamajang Luar, untuk bertemu langsung dengan enam penerima BSU lainnya.
Komitmen Pemerintah Jaga Kesejahteraan Pekerja
Dalam sambutannya, Yassierli menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memastikan bantuan tersalurkan tepat waktu dan tepat sasaran.
“Melalui program BSU, negara hadir dengan cara yang konkret. Kami pastikan bantuan ini disalurkan langsung kepada pekerja yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya di Kantor Pos Makassar.
Progres Nasional: 78,61 Persen Sudah Tersalur
Sampai dengan 26 Juli 2025, BSU telah disalurkan kepada 4.511.020 penerima dari total target 5.738.737 penerima secara nasional. Dengan total anggaran sebesar Rp 3,44 triliun, penyaluran hingga saat ini telah mencapai Rp 2,71 triliun atau setara 78,61 persen.
Yassierli menjelaskan bahwa masih terdapat 1.227.717 penerima yang akan menerima BSU secara bertahap melalui jaringan PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan. Nilai bantuan yang tersisa mencapai Rp 736,63 miliar.
Sulawesi Selatan dan Makassar Capai Target Tinggi
Khusus di wilayah Sulawesi Selatan, jumlah penerima BSU yang sudah tersalur mencapai 320.466 orang pekerja, atau 89,65 persen dari target. Sementara itu, di Kota Makassar sendiri, angka penyaluran telah menyentuh 132.668 orang atau 90,31 persen.
“Capaian ini menunjukkan bahwa distribusi bantuan di Makassar berjalan sangat baik,” jelas Menaker.
BPJS Pastikan Data Penerima Valid
Menanggapi distribusi yang terus berlangsung, Direktur Umum BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menyatakan bahwa data penerima bantuan telah melalui proses verifikasi yang ketat.
“Kami bekerja sama erat dengan Kemnaker dan PT Pos Indonesia untuk memastikan hanya peserta yang memenuhi kriteria dan belum menerima bantuan serupa yang mendapat BSU,” ujar Pramudya.