Nasional

Jemaah Haji Kloter Pertama Dilepas, Menag Ingatkan Pentingnya Niat dan Kesehatan

18
Jemaah Haji Kloter Pertama Dilepas, Menag Ingatkan Pentingnya Niat dan Kesehatan

Menteri Agama Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia 2025

Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2025. Acara ini berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Rabu (1/5/2025). Dalam sambutannya, Menag menekankan bahwa ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual yang penuh makna.

Nasaruddin menyatakan pentingnya niat dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah haji. “Perjalanan haji adalah perjalanan ke langit. Perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini,” ujarnya.

Menag juga mengingatkan bahwa tidak semua umat Islam mendapatkan undangan dari Allah untuk melaksanakan haji. Dia menekankan agar jemaah menjaga kesucian perjalanan dan tidak teralihkan oleh hal-hal yang tidak perlu. Pada kloter pertama ini, terdapat 393 jemaah haji asal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01).

Acara Pelepasan Didampingi Pejabat Tinggi

Hadir dalam pelepasan jemaah tersebut, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan beberapa pejabat lainnya. Cucun mengapresiasi kerja Kemenag dan BPH dalam menyelenggarakan ibadah haji dengan lebih baik. “Jemaah adalah duta bangsa yang harus senantiasa mendoakan pemimpin di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci,” tegasnya.

Kesehatan Jemaah Haji Jadi Prioritas

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut menekankan pentingnya menjaga kesehatan jemaah haji. Ia mencatat bahwa pada tahun sebelumnya, lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. Menkes mengimbau jemaah untuk menjaga kondisi kesehatan sebelum dan selama berada di Tanah Suci.

“Jika jemaah tidak sehat, dampaknya tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga bagi jemaah haji Indonesia di masa depan,” katanya. Menkes juga menyarankan agar jemaah menggunakan masker jika merasa tidak fit dan memantau kondisi kesehatan mereka, terutama terkait tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Penegakan Aturan dan Fasilitas Baru untuk Jemaah

Menag menekankan pentingnya disiplin dalam mengikuti semua aturan haji, termasuk soal visa. Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi jemaah yang tidak memiliki visa haji resmi. Pemerintah Indonesia juga telah mendapatkan kemudahan dari otoritas Saudi, termasuk akses rumah sakit, hasil dari upaya diplomatik yang panjang.

“Alhamdulillah, sistem pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dan pendampingan medis sudah diterapkan, yang berdampak pada penurunan angka kematian jemaah haji Indonesia,” tutup Menkes.

Menag mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam menjaga kekompakan agar ibadah haji dapat berjalan lancar. “Dengan ikhtiar, doa, dan niat yang lurus, insya Allah, semua bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Exit mobile version