Nasional

AICIS Plus 2025 Dimulai, Menag: Ekoteologi Solusi Tantangan Global

24
AICIS Plus 2025 Dimulai, Menag: Ekoteologi Solusi Tantangan Global

Konferensi AICIS Plus 2025: Menag Nasaruddin Umar Resmikan Gelaran Internasional di Jakarta

Jakarta (Kementerian Agama) – Menteri Agama Nasaruddin Umar resmi membuka AICIS Plus 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta. Konferensi internasional tahunan ini bertemakan “Islam, Eco-theology, and Technological Transformations for an Equitable and Sustainable Future,” yang relevan tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga bagi dunia.

Pentingnya Ekoteologi untuk Keharmonisan Manusia dan Alam

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menekankan dampak serius dari perubahan iklim, mengutip data PBB yang menunjukkan lebih dari satu juta kematian per tahun akibat masalah ini. “Hubungan yang tidak harmonis antara manusia dan alam dapat menghasilkan konsekuensi yang lebih parah daripada perang,” ujarnya. Menag menegaskan pentingnya pendekatan teologi dalam menciptakan dunia damai dan sejahtera, seraya menyatakan bahwa AICIS hadir untuk meningkatkan kesadaran spiritual dalam perancangan program kehidupan.

Transformasi AICIS Menjadi AICIS Plus

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, menjelaskan bahwa AICIS kini berevolusi menjadi AICIS Plus, yang tidak hanya berfokus pada kajian Islam tetapi juga mengintegrasikan ilmu sosial dan kemajuan teknologi. “Konferensi ini bertujuan untuk menjawab tantangan global yang mendesak,” jelas Suyitno. AICIS Plus akan menguatkan kolaborasi antar ahli dari berbagai disiplin ilmu dan menghadirkan narasumber yang membahas Sains, Islam, dan studi masyarakat.

Acara Pendukung AICIS Plus

AICIS Plus juga akan menyelenggarakan ekspo riset yang menampilkan penelitian terbaru yang berpotensi besar untuk pembangunan sumber daya manusia. “Riset ini diharapkan bisa berkontribusi pada berbagai sektor, termasuk kedokteran, energi, dan industri makanan,” tambah Suyitno.

UIII Jadi Tuan Rumah AICIS Plus 2025

AICIS Plus 2025 dijadwalkan berlangsung pada 29-31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Ini menandai pertama kalinya AICIS diselenggarakan oleh kampus non-PTKIN. Suyitno menyoroti bahwa UIII telah membuktikan diri sebagai pusat pendidikan Islamic Studies, dengan mahasiswa berasal dari lebih dari 40 negara.

Rektor UIII, Jamhari Makruf, menyatakan bahwa persiapan untuk konferensi ini telah dimulai, dengan pembentukan panitia untuk mengatur infrastruktur dan agenda akademik. “Kami mengapresiasi Kementerian Agama yang mempercayakan UIII sebagai tuan rumah AICIS Plus 2025,” ungkapnya.

Konferensi ini diharapkan menjadi platform penting dalam memperkuat kerjasama internasional di bidang studi Islam dan sains untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Exit mobile version