Nasional

1,9 Juta Buku Diakses di Perpustakaan Digital Kementerian Agama Bimas Islam

35
1,9 Juta Buku Diakses di Perpustakaan Digital Kementerian Agama Bimas Islam

Penggunaan ELIPSKI Meningkat: Lebih dari 1,9 Juta Buku Telah Dibaca

Peningkatan Minat terhadap ELIPSKI

Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa sebanyak 1.948.222 buku telah dibaca melalui Aplikasi Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI). Layanan ini merupakan bagian dari transformasi digital Kemenag, dan juga mencatat 3.876 koleksi buku baru serta 305.738 unduhan oleh pengguna.

Capaian ELIPSKI Sejak Diluncurkan

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menyampaikan data terbaru ini di Jakarta pada Senin, 19 Mei 2025. Menurutnya, angka tersebut menunjukkan ketertarikan masyarakat yang semakin meningkat terhadap konten literasi keagamaan dalam format digital.

Fasilitas dan Koleksi Buku di ELIPSKI

ELIPSKI menyediakan akses gratis ke ribuan judul buku dari berbagai kategori seperti fikih, akhlak, sejarah Islam, dan lain-lain. Platform ini berfungsi tidak hanya sebagai sarana distribusi informasi, tetapi juga sebagai medium dakwah dan edukasi.

Kualitas dan Distribusi Buku Terjamin

Keberhasilan ELIPSKI didukung kolaborasi dengan penulis, penerbit, dan lembaga keagamaan. Setiap buku melalui proses kurasi ketat untuk menjaga kualitas dan kesesuaian dengan prinsip moderasi beragama.

Pengembangan Fitur ELIPSKI yang Terus Berlanjut

Dalam setahun terakhir, 851 koleksi baru ditambahkan dan aplikasi ini telah diakses sebanyak 805.822 kali. Pengguna terbanyak berasal dari Jawa Barat, diikuti oleh Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta. Kemenag berfungsi untuk terus mengembangkan fitur-fitur baru, termasuk Notiski (Notifikasi ELIPSKI), guna meningkatkan interaktivitas dan adaptabilitas aplikasi.

Rencana Pengembangan di Masa Depan

Kemenag berkomitmen untuk terus melakukan inovasi agar ELIPSKI menjadi lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini. Dengan meningkatkan pengalaman pengguna, Kemenag berharap dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk mengakses literasi keagamaan secara digital.

Exit mobile version