Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, Dodo Murtado, memberikan informasi penting mengenai aktivitas ziarah jemaah haji di Madinah. Selain makam Nabi dan Raudhah, tempat yang menjadi tujuan kunjungan jemaah haji meliputi Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Kiblatain, dan percetakan Al-Quran.
Dodo Murtado menjelaskan bahwa Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Madinah telah berkoordinasi dengan pihak Syarikah untuk memfasilitasi kunjungan jemaah ke lokasi tersebut tanpa biaya tambahan. Ia menegaskan bahwa jemaah tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengunjungi tempat ziarah ini.
Sejak tahun 2023, program salat 40 waktu atau Arbain tidak lagi menjadi bagian dari kegiatan jemaah haji Indonesia di Madinah. Dodo menjelaskan bahwa narasi Arbain telah dihilangkan dari buku manasik haji yang diberikan kepada jemaah sebelum keberangkatan karena masa tinggal yang tidak memungkinkan untuk mencapai salat Arba’in. Petugas Pembimbing ibadah juga telah mensosialisasikan perubahan ini secara masif dalam kegiatan manasik haji di Tanah Air.
Dalam fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama, dijadwalkan 18 kelompok terbang yang membawa total 7.047 orang, termasuk petugas. Sementara itu, hari ini juga terdapat 20 kloter yang dijadwalkan berangkat ke Madinah dengan total jemaah dan petugas sebanyak 7.901 orang.
Untuk jemaah haji yang masih berada di Makkah dan ingin beribadah di Masjidilharam, Dodo mengingatkan bahwa area Tawaf mulai 22 Juni 2025 hanya diperuntukkan bagi jemaah yang mengenakan pakaian ihram. Jemaah yang tidak menggunakan pakaian ihram diizinkan untuk beribadah di luar area Tawaf atau di lantai atas masjid.
Dodo juga mengingatkan jemaah agar mematuhi peraturan setempat di Masjid Nabawi, termasuk larangan merokok, dengan konsekuensi sanksi dan denda jika melanggar. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan waktu di Kota Nabi untuk mengoptimalkan ibadah seperti membaca Al-Quran, berzikir, melaksanakan ibadah sunnah, dan berziarah ke situs bersejarah di Madinah.
Terakhir, Dodo menyerukan kepada jemaah untuk menjaga kesehatan selama berada di Makkah dan Madinah dengan memperhatikan asupan nutrisi yang cukup, makan dan istirahat dengan teratur, serta membatasi aktivitas di luar penginapan.